Happy New Me

Gak terasa sudah empat bulan pandemi covid 19 menerpa diseluruh dunia. Siapa yang bakal menduga kehidupan sehari hari bisa berubah total karena virus. Waallahualam...
Begitu juga dikehidupan ku, bayangan toko ditutup, jadwal ngajar berhenti semua... Semula masih berharap ah ini cuma sementara aja, paling sebulan dua bulan, hitung hitung istirahat masuk goa, sambil menyelesaikan deadline pesanan yang menumpuk.
Lihat di timeline fb, bermunculan gerakan berbagi masker kain. Pernah terlintas juga apakah mau bikin project ini di group murid patchwork, tapi lagi lagi bayangan tanggung jawab yang besar sebagai pengelola bikin ngeper juga, bukan apa apa, selama ini tanggung jawab sebagai ibu, pengajar, penjahit sudah cukup melelahkan, terlebih sekolah dan kantor diliburkan, cukup menambah jadwal kerja, jadi guru pembimbing plus kegiatan memasak bertambah...
Akhirnya beranikan diri mendaftar di group masker yang digawangi cece Maria Magdalena, yang di FB terlihat aktif banget dan komunikatif. Untung diterima... Aduh senangnya. Cukup kaget juga masuk ke sebuah group baru yang anggotanya aktif berkarya semua, ya ampun sesibuk sibuknya aku ternyata belum ada apa apa nya dibanding anggota group lain. Hebatnya mereka masih bisa berbagi, bertambah wawasan spritualku ini. 
Sekarang kurasakan agak berbeda, walaupun kehidupan selama pandemi masih berlangsung tersendat, tapi lebih bahagia, punya teman-teman yang baik, rejeki kerjaan masih ada bahkan project untuk natal sudah kudapatkan dari bulan lalu. Dari sini aku belajar berbagi tidak akan mengurangi rejeki, malah membuka pintu pintu rejeki lainnya. Tidak perlu selalu menjadi seseorang yang penting, cukup banyak mendengar dan belajar dari orang lain. 

Hadiah pohon lidah buaya dari mba ImeldaHadiah swap hasil karya dari mba Elma
x

Comments

  1. Asyik ya group yg baru, banyak dapat ilmu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya senang banget aku... Ketemu lagi kita... πŸ€—

      Delete
  2. Malam Mbak Eka,
    Pandemi Corona yang memusingkan ya? Tapi, ternyata Tuhan bukakan cara lain untuk terus bergerak aktif ya?

    Idenya sederhana, namun bisa memberi impak yang besar. Ide yang sedang jadi tren seluruh dunia saat ini. Ceritanya sudah mengalir. Hanya perlu mengulang kembali pelajaran tata bahasanya. Salah satunya bagaimana penulisan "di" yang tepat. Kapan perlu disambung, kapan pula perlu dipisahkan.

    Poin lain yang perlu diperhatikan memisahkan paragraf. Buat satu paragraf itu dengan minimal 2 kalimat atau 2 titik. Dalam pengetikan, paragraf bisa dibedakan dengan memberi jarak/spasi antara satu paragraf dengan paragraf berikutnya. Misalnya, saya contohkan dari tulisan Mbak di atas berikut ini:

    Gak terasa sudah empat bulan pandemi covid 19 menerpa diseluruh dunia. Siapa yang bakal menduga kehidupan sehari hari bisa berubah total karena virus. Waallahualam...
    Begitu juga dikehidupan ku, bayangan toko ditutup, jadwal ngajar berhenti semua... Semula masih berharap ah ini cuma sementara aja, paling sebulan dua bulan, hitung hitung istirahat masuk goa, sambil menyelesaikan deadline pesanan yang menumpuk.
    Lihat di timeline fb, bermunculan gerakan berbagi masker kain. Pernah terlintas juga apakah mau bikin project ini di group murid patchwork, tapi lagi lagi bayangan tanggung jawab yang besar sebagai pengelola bikin ngeper juga, bukan apa apa, selama ini tanggung jawab sebagai ibu, pengajar, penjahit sudah cukup melelahkan, terlebih sekolah dan kantor diliburkan, cukup menambah jadwal kerja, jadi guru pembimbing plus kegiatan memasak bertambah...

    Saya edit seperti ini:

    Gak terasa sudah empat bulan pandemi covid 19 menerpa diseluruh dunia. Siapa yang bakal menduga kehidupan sehari hari bisa berubah total karena virus. Waallahualam...

    Begitu juga di kehidupanku. Bayangan toko ditutup, jadwal ngajar berhenti semua bermain-main di pikiran. Semula masih berharap, ah ini cuma sementara aja. Paling sebulan dua bulan. Hitung-hitung istirahat masuk gua, sambil menyelesaikan deadline pesanan yang menumpuk.

    Lihat di timeline Fb, bermunculan gerakan berbagi masker kain. Pernah terlintas juga apakah mau bikin project ini di group murid patchwork. Namun, lagi-lagi bayangan tanggung jawab yang besar sebagai pengelola bikin ngeper juga. Bukan apa apa, selama ini tanggung jawab sebagai ibu, pengajar, penjahit sudah cukup melelahkan. Terlebih sekolah dan kantor diliburkan, semakin menambah jadwal kerja. Jadi guru pembimbing, plus kegiatan memasak pun bertambah.

    Editan di atas juga memenggal beberapa kalimat yang terlalu panjang, menjadi beberapa kalimat yang lebih efektif.

    Ok, Mbak, lanjut terus ya menulisnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih, nanti mau diedit lagi kak... πŸ™πŸ˜Š

      Delete
  3. Setujuuuu, berbagi tidak akan mengurangi rezeki.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya rejeki gak disangka sangka... Ketemu banyak teman😍

      Delete
  4. sippp seneng bisa bergabung di group yang sangat aktif dan inspiratif :-)

    ReplyDelete
  5. emejing ya mba, awal bertemu dan sharing ilmu hanya via WAG donasi masker,. Berlanjut terus sampai sekarang,, smg kekal pertemanan ini,, aamiin!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, who know perjalanan hidup disaat bencana malah kita mendapat berkah... πŸ€—

      Delete
  6. πŸ‘πŸ‘,sisi postif dari pandemi covid yah mba..☺

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa.. akhirnya aku punya pohon... Thank you🌷🌷😊

      Delete
  7. bisa jadi buku nih klau mb Eka dah mulai nulis lg

    ReplyDelete
  8. Ini nih salah satu dampak positif dari corona heheheh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ketemu dirimu yang asyik... πŸ€—πŸ€—

      Delete
  9. jodoh ga bakal kemana, dr FB ke WA lanjut ke Blog 😁

    ReplyDelete
  10. Yang pasti semua kegiatan yang diikuti... Semoga bawa manfaat ya mba... Walau kadang2 kita spt dikejar kejar hantu menuhi tenggat waktu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah ini, belajar manajemen waktu lagi... 😁

      Delete

Post a Comment

Popular Posts